BEDUG MERIAH Diskon 95%
Belajar Data 6 BULAN Bersertifikat hanya Rp150K!

0 Hari 1 Jam 47 Menit 34 Detik

Perbedaan Data Sekunder dan Data Primer dari Berbagai Aspek

Belajar Data Science di Rumah 22-Desember-2021
https://dqlab.id/files/dqlab/cache/d76f8ab304ad66e45de818b12316dfc4_x_Thumbnail800.jpg

Data Sekunder dan data primer merupakan jenis data yang sering digunakan dalam penelitian. Jika kamu adalah mahasiswa semester akhir, dosen, atau bahkan peneliti, tentu kedua data ini bukan lagi hal yang asing. Umum nya dalam penelitian, data primer akan lebih utama untuk digunakan, sementara data sekunder akan digunakan jika kesulitan untuk mendapatkan data primer. Namun di beberapa penelitian ada juga yang menggunakan kedua jenis data sekaligus atau yang biasa dikenal dengan nama mix method.

Meskipun keduanya sama-sama berbentuk data yang bisa digunakan dalam penelitian, namun ternyata data primer dan data sekunder akan sangat berbeda dari proses pengumpulannya. Kedua data ini sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk mengetahui perbedaan lebih lanjut dari kedua jenis data ini, kamu bisa menemukannya di artikel ini karena disini akan dibahas perbedaan kedua data dari berbagai aspek. Penasaran kan? Yuk, simak artikelnya!

1. Berdasarkan Definisi

Perbedaan yang paling mendasar antara data sekunder dan data primer dapat dilihat dari definisinya masing-masing. Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dengan berbagai cara dari narasumber, sementara data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti sebelumnya atau bisa dikatakan bahwa data sekunder adalah data primer pada penelitian sebelumnya. Ketersediaan data sekunder ini tentunya menjadi sangat bergantung kepada pemilik data, apakah memiliki data bersedia untuk memberikan datanya ke publik atau tidak.


Baca juga : Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Apa Saja Sumber Data yang Bisa Digunakan?


2. Berdasarkan Tipe Data

Perbedaan lainnya juga bisa ditemukan dari tipe datanya. Data primer karena merupakan data yang dikumpulkan langsung setiap akan melakukan penelitian sehingga datanya bersifat real time. Berbeda dengan data sekunder yang harus menunggu data dari penelitian sebelumnya, sehingga data yang dihasilkan tidak begitu up to date. Di beberapa kasus, data sekunder bisa jadi tidak relevan lagi dengan keadaan saat ini. Namun jika sedang beruntung, peneliti yang menggunakan data sekunder bisa mendapatkan data yang dikumpulkan tidak lama dari waktunya melakukan penelitian yang akan dilakukan saat ini.


3. Berdasarkan Alat untuk Mengumpulkannya

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan kedua jenis data ini juga akan sangat berbeda. Untuk bisa mengumpulkan data primer, peneliti akan terjun langsung ke lapangan. Peneliti bisa memanfaatkan survey, kuisioner, serta observasi langsung untuk mendapatkan data primer. Sementara data sekunder bisa dikumpulkan dengan menjelajah sendiri di website, mengunjungi instansi terkait yang menyediakan data, serta dengan menggunakan bot. Jika dalam penelitian menggunakan kedua jenis data ini, maka pengumpulannya dapat dilakukan secara bergantian.


4. Berdasarkan Tujuan Spesifik

Ketika peneliti akan melakukan penelitian primer, peneliti tentu akan membuat kerangka penelitian serta menentukan data apa saja yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Sehingga bisa dikatakan bahwa proses pengumpulan data primer akan disesuaikan dengan kebutuhan peneliti secara spesifik. Sementara data sekunder, karena merupakan data yang telah dikumpulkan oleh orang lain, data ini bisa jadi tidak begitu mampu memenuhi kebutuhan peneliti. Namun di beberapa keadaan lainnya, peneliti yang menggunakan data sekunder juga tidak jarang menemukan data sekunder yang sesuai dengan yang mereka butuhkan untuk penelitian.


Baca juga : Metode Pengumpulan Data Sekunder, Bisa Menggunakan Apa Saja Sih?


5. Apakah Tools Pengolahan Data Primer dan data Sekunder Juga Berbeda? Yuk, Cari Tahu Bareng DQLab!

Meskipun berbeda, ternyata baik data sekunder maupun data primer bisa diolah dengan tools yang sama. Contohnya adalah dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman seperti R dan Python. Jika sudah dimasukkan ke dalam Database kamu bisa mengaksesnya dengan SQL. Kamu bisa mempelajari ketiga bahasa pemrograman ini dengan cara mengambil kursus dan menjadi member premium DQLab. Kamu cukup membayar 32.500 per bulan untuk mengakses semua modul yang ada di DQLab. Yuk, tunggu apa lagi? Buruan gabung menjadi member DQLab!


Penulis : Gifa Delyani Nursyafitri

Mulai Karier
sebagai Praktisi
Data Bersama
DQLab

Daftar sekarang dan ambil langkah
pertamamu untuk mengenal
Data Science.

Buat Akun


Atau

Sudah punya akun? Login