Step-by-Step Percabangan Else IF Python
Pada bahasa pemrograman Python dikenal dengan istilah percabangan atau yang dikenal dengan Else IF Python. Terdapat tiga jenis dalam kondisi percabangan pada Python. Mulai dari IF, if-else dan if-elif-else pada Python. Biar jelas mari kita coba bahas satu-persatu.
Dimulai dari pernyataan IF, IF adalah salah satu pernyataan penyeleksian yang memungkinkan kita memanipulasi aliran jalannya program berdasarkan conditional expression. Hal ini dapat memungkinkan kita membuat program yang berjalan secara fleksibel sesuai keadaan dari pengguna dan mesin.
Penyeleksian IF adalah pernyataan penyeleksian yang mencari kebenaran dari conditional expression yang disebutkan. conditional expression harus berupa bilangan Boolean atau operasi yang menghasilkan bilangan Boolean dan menyatakan benar atau salah atas expression tersebut. Penyeleksian pernyataan IF maka CPU akan memeriksa dan mengeluarkan pernyataan yang benar alias bernilai TRUE.
Lain cerita pada kondisi IF-else, ika benar (true) maka perintah yang ada di dalamnya akan dijalankan, jika salah (false) maka akan memeriksa pernyataan else IF (jika ada), hal itu dilakukan berulang satu demi satu hingga menemukan kondisi yang bernilai benar (true). Jika tidak ditemukan maka akan melakukan perintah pernyataan else. Jika else tidak ada maka pernyataan IF secara keseluruhan akan diabaikan.
Kondisi setelah keyword IF atau else IF adalah tempat dimana anda menaruh sebuah nilai boolean atau ekspresi seperti perbandingan, logika dan lain-lain yang menghasilkan bilangan Boolean. Badan pernyataan IF akan dieksekusi tergantung pada kebenaran dari kondisi. Jika evaluasi ekspresi bernilai benar (true) sesuai kondisi maka program akan melaksanakan perintah (pernyataan) di dalamnya.
Jika tidak maka akan diabaikan dan beralih ke pilihan lain atau keluar dari pernyataan penyeleksian IF. Else IF atau elif adalah pilihan alternatif dari penyeleksian untuk mencari kondisi yang diinginkan, else IF memiliki fungsi yang sama seperti pernyataan IF dan diletakan setelah pernyataan IF.
Else adalah pilihan terakhir yang akan dijalankan jika semua pilihan tidak memiliki nilai benar (true) pada kondisi yang ada. else merupakan pernyataan opsional untuk digunakan berdasarkan kebutuhan, jika tidak menggunakan pernyataan else maka keseluruhan dari pernyataan IF akan diabaikan.
Bagi pemula data disarankan untuk mempelajari else IF Python karena materi ini sangat penting dalam bahasa pemrograman Python. Kali ini DQLab akan bagikan khusus untuk kamu!
1. Bentuk Umum Kondisi Percabangan
Bentuk percabangan Python seringkali disangkut-pautkan dengan keputusan logis yang dibuat secara matematis. Dalam bahasa pemrograman Python mengharuskan kita sebagai pengguna membuat sebuah sintaks yang menyatakan kondisi logika suatu percabangan.
Kondisi percabangan memuat seperangkat aturan yang harus diikuti. Penulisan mulai dari atas ke bawah menuju tempat suatu program sekaligus memastikan apakah dalam proses percabangan ini suatu program melakukan sesuatu atau tidak.
Kondisi percabangan dikenal dengan tiga metode. IF itu sendiri, IF-else dan IF-elif-else. Perumpamaan antara ketiganya diibaratkan layaknya kondisi IF pada excel atau diwakilkan melalui kondisi logika dalam operasi matematika. Berikut ini dijelaskan secara rinci dari bentuk umum kondisi percabangan IF, IF-else dan IF-elif-else.
Sama dengan: a == b
Tidak Sama dengan: a != b
Kurang dari: a < b
Kurang dari atau sama dengan: a <= b
Lebih besar dari: a > b
Lebih besar dari atau sama dengan: a >= b
Notes: Kondisi diatas boleh digunakan dalam berbagai macam sesuai dengan peruntukannya agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan program. Mari kita lihat contoh di bawah ini
Pada contoh di atas diberikan sebuah ilustrasi bahwa ada dua poros yaitu angka positif dan angka negatif. Disini saya contohkan untuk sisi positif ada angka 1500 sedangkan yang negatif berada pada -1250. Bagaimanakah dengan hasil pengujian logika melalui percabangan pada Python? Berikut kita simak hasilnya
Dari hasil pengujian, diketahui ada empat benar dalam tiap-tiap pernyataan yang dibubuhkan. Namun pada umumnya yang sering digunakan adalah kondisi logis tanda (==). Kegunaannya ialah untuk memeriksa kedua item pada kedua sisi apakah sama atau tidak.
Baca juga: Tutorial Bangun Portofolio Data Menawan dengan Python Streamlit
2. IF
Kondisi percabangan yang pertama adalah IF itu sendiri. Kondisi percabangan yang satu ini bisa dibilang kondisi yang paling dasar dan sederhana. Percabangan pada kondisi IF hanya dapat diputuskan ketika nilainya True alias Benar maka kode dapat dijalankan.
Blok kode IF pada python memiliki strukturnya seperti ini:
IF kondisi:
statements()
Bagian kondisi adalah sebuah variabel / atau nilai yang bertipe data boolean. Baik berupa nilai True/False secara langsung, ataupun sebuah ekspresi logika. Jika kondisi bernilai True, maka statements() akan dieksekusi oleh sistem. Biar kalian tidak penasaran, kita langsung aja masuk ke contohnya aja yuk.
Disajikan sebuah logika induktif yang menyatakan bahwa:
Sebab = dia gagal dalam ujian
Akibat = dia belum belajar
Pernyataan semacam ini akan sangat mudah dikenali karena kalau dalam bentuk logika matematika pastinya kalian sudah bisa menebak-nebak. Kalau misalnya dia gagal dalam ujian sudah pasti dia tidak belajar. Betul tidak?
Nah sekarang jawabannya benar atau salah ya? Mari kita cek sama-sama
Pernyataan yang bernilai BENAR akan keluar sebagai jawabannya
3. IF-Else
Kondisi yang kedua berbentuk IF-else. Percabangan IF-else akan membantu kita dalam mencari alternatif apabila ada kemungkinan perbedaan jawaban. Sederhananya, seandainya cabang IF salah alias bernilai FALSE, sudah pasti yang cabang else akan berjalan.
Blok IF else ini biasa dinamakan percabangan, karena memiliki setidaknya 2 cabang:
Cabang IF
Cabang else
Blok else IF ini sejatinya mirip dengan argumen yang terdapat pada fungsi IF jika dioperasikan pada Microsoft Excel tentunya. Agar lebih jelas yuk mari kita perhatikan contoh berikut:
Disediakan dua premis dalam satu soal yaitu premis mayor dan premis minor. Berikut ini adalah rinciannya:
Premis Mayor: Data Analyst dan Data Scientist akan melejit pada tahun 2025
Premis Minor: Melejit pada tahun 2025 pastinya akan banyak diminati oleh kalangan pemula .
Kalau mungkin kalian masih ingat dengan logika silogisme, pasti mudah untuk kalian bisa menyimpulkan dari kedua premis diatas.
Jawabannya ternyata Data Analyst dan Data Scientist akan banyak diminati oleh kalangan pemula. Mengapa seperti itu ya?
Kalian perhatikan lagi konsepnya ya. Disini logika IF-else itu akan mengeluarkan pernyataan benar sebagai jawaban akhirnya.
P = Data analyst dan Data Scientist
Q = akan melejit pada tahun 2025
Pada premis mayor menjadi Data Analyst dan Data Scientist akan melejit pada tahun 2025
R = pastinya akan banyak diminati oleh kalangan pemula
Pada premis minor jadilah Melejit pada tahun 2025 pastinya akan banyak diminati oleh kalangan pemula
Maka kesimpulannya adalah p - r = Data Analyst dan Data Scientist akan banyak diminati oleh kalangan pemula.
4. IF-Elif-Else
Percabangan IF-elif-else adalah salah satu definisi percabangan yang bercabang-cabang daripada kondisi percabangan yang telah dijelaskan sebelumnya.
Dimana dalam percabangan IF-elif-else ini ada tahapannya. Disini ada elif yang menjadi perantara IF dengan else pada poin kedua. Elif sendiri artinya else if yang posisinya berada pada IF dan else. Elif adalah alternatif yang bisa dipilih apabila cabang yang sebelumnya bernilai salah alias false. Jadi kuncinya adalah kalian bisa pakai elif jika di IF atau else itu pernyataannya bernilai salah.
Perumpamaan IF-elif-else ini layaknya tegakan sebuah pohon. Kalau kalian bisa lihat, cabangnya tidak hanya 2 saja loh sahabat data. Tetapi bisa lebih dari itu, bisa 3,4,5 dan seterusnya. Begitu juga pada logika kita. Kita bisa membuat lebih dari 2 cabang logika. Terkhusus pada python, untuk membuat lebih dari 2 cabang, kita bisa menggunakan blok kode if..elif..else.
Agar lebih jelas, mari kita coba praktikkan.
Disini diberikan sebuah contoh bahwa ada empat pernyataan yang bercabang.
DQLab mencoba untuk list beberapa pernyataannya.
Pernyataan 1: Si Widya punya SKCK
Pernyataan 2: Si Widya bisa ikut melamar pekerjaan
Pernyataan 3: Si Widya tidak punya SKCK
Pernyataan 4: Si Widya tidak bisa melamar pekerjaan
Dari sini dipecah lagi ada IF-elif dan else. Kira-kira mana kesimpulannya yang tepat?
Jawabannya si Widya tidak bisa ikut melamar pekerjaan. Mengapa demikian? Sebab, dia tidak punya SKCK. Kalian perhatikan lagi konsepnya ya.
Disini logika IF-elif-else itu akan mengeluarkan pernyataan elif sebagai jawaban akhir. Kalau cabang sebelumnya adalah pernyataan yang salah, ya sudah pasti elif akan memberikan pilihan jawabannya yang benar. Jadi sampai disini sudah paham yaaa.
5.Switch Case
Terakhir dalam percabangan Else IF Python dikenal dengan istilah switch case. Pernyataan switch-case merupakan pernyataan yang dirancang khusus untuk menangani pengambilan keputusan yang melibatkan banyaknya alternatif dalam suatu masalah.
Kegunaan switch-case sebagai pengganti IF-else majemuk yang apabila dalam suatu masalah IF-else majemuk tidak dapat menangani maka diganti dengan switch-case. Sederhananya jika IF-else majemuk tidak dapat menyelesaikan masalah yang banyak alternatif maka kita menggunakan switch-case untuk menyelesaikannya.
Berikut adalah syarat-syarat terpenuhinya kondisi switch case:
Penggunaan switch case berpatokan pada tipe data integer atau karakter
Switch case diperuntukkan pada operasi bilangan bulat atau karakter. Sedangkan Else-If lebih condong ke operasi seperti <,>, <= dan >=
Tidak ada konstanta yang sama dalam sebuah switch
Batasan angka dimulai dari angka 0 dan berakhir di angka 255
Perintah switch harus menggunakan break. Tujuannya untuk mengakhiri statement
Ada default yang menjadi œElse dari switch case
Baca juga: Belajar Python: Mengenal Array pada Bahasa Pemrograman Python
6.Jago Percabangan Python Bersama DQLab yuk!
Pengen belajar Python tapi takut penyimpanan laptop kalian penuh? Tenang ajaa sahabat DQ! Kini Sahabat DQ DQLab sudah tidak perlu khawatir lagi. Karena dengan belajar data science di DQLab sekarang tidak perlu install software Python.
Kamu bisa langsung belajar dari sekarang karena dataset yang telah disediakan sudah sudah terintegrasi dengan live code editor. Jika kamu penasaran dengan data science dan ingin belajar data science secara langsung, caranya mudah banget.
Kamu bisa loh untuk coba bikin akun gratisnya kesini di DQLab.id dan lakukan signup untuk dapatkan info-info terbaru serta belajar data science. Nikmati pengalaman belajar data science yang menarik dan cobain berlangganan bersama DQLab yang seru dan menyenangkan dengan live code editor. Cobain juga free module Introduction to Data Science with R dan Introduction to Data Science with Python untuk menguji kemampuan data science kamu gratis!
Signup sekarang di DQLab.id!
Penulis: Reyvan Maulid