Intip Cara Menjadi Data Analyst Versi Cinde Pristi
Berkarir di industri data sebagai praktisi data, memerlukan sejumlah kompetensi yang harus dipenuhi oleh setiap individunya. Tentunya, hal ini untuk memastikan agar kelak mereka siap untuk menghadapi segala situasi di lapangan. Terlebih, banyak praktisi data yang tidak memiliki background pendidikan pendukung dalam dunia data science, seperti IT, matematika, dan statistika.
Kali ini, seorang data analyst yang bekerja di BFI Finance Indonesia, Cinde Pristi, akan berbagi pengalamannya dalam mempelajari data science, khususnya untuk bisa berkarir sebagai data analyst. Simak cerita selengkapnya ya!
1. Belajar dari Dasar
Pada sebuah bangunan, fondasi menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Sebab, fondasi akan menentukan seberapa kuat sebuah bangunan dapat berdiri secara kokoh. Begitupun halnya ketika seseorang yang ingin memiliki karir cemerlang, ia perlu memiliki fondasi yang kuat yakni dengan memahami ilmu dasar pekerjaan yang ia pilih. Dalam hal ini, Cinde pun memiliki pendapat yang sama. Baginya, ilmu dasar akan memudahkanmu untuk memahami ilmu lainnya.
"Untuk menjadi seorang data analyst, aku sendiri banyak mempelajari ilmu-ilmu dasar. Tiga ilmu dasar yang banyak aku pelajari adalah SQL, R, dan Python," katanya.
Baca juga : Visualisasi Data: Kunci Galuh Berhasil Beralih Karir ke Bidang Data Science
2. Memperdalam Ilmu lewat Studi Kasus Industri
Setelah dirasa mulai memahami dasar-dasar ilmu data analitik, kamu bisa melanjutkannya dengan mendalami studi kasus industri dengan pehaman ilmu dasar yang telah kamu pelajari. Karena bagaimana pun, kondisi di lapangan akan berbeda-beda. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita melatih daya pikir kita untuk terbiasa dengan ragam kasus yang umumnya terjadi di industri data.
"Gak cuman belajar ilmu-ilmu dasar, aku juga banyak memperdalam ilmu lewat studi kasus yang nyata diambil dari industri. Nah, beberapa studi kasus itu aku pelajari di DQLab," ungkap Cinde.
3. Menguasai Tools yang Digunakan Perusahaan
Jika kamu bercita-cita sebagai praktisi data, sudah tentu kamu harus bisa mengoperasikan sejumlah tools dalam menunjang pekerjaanmu. Menurut Cinde, hal terpenting yang perlu kamu perhatikan adalah selalu siap untuk terus update dengan tools yang digunakan perusahaan. Hal ini akan membantumu lebih mudah dalam menjalani profesi sebagai praktisi data, khususnya sebagai data analyst.
"Jadi jangan sampai kita belajar tools yang sudah gak digunakan," pungkasnya.
Baca juga : Persiapan untuk Memulai Karir di Bidang Data Versi Sandi Member DQLab
4. Ingin Seperti Cinde Menjadi Data Analyst? Bisa! Ikuti Tetris Program Yuk
Menjadi sukses tentu bukan tanpa proses, Sahabat Data DQLab! Kamu perlu melewati rintangannya dengan penuh perjuangan. Seperti yang dilakukan Cinde, memperkaya ilmu dengan sejumlah kompetensi adalah bagian dari perjalanan karir. Tak heran, jika belajar adalah kata kuncinya. Jika kamu tertarik di dunia data, maka mulailah untuk mempelajari data science. Sekarang, belajar tidak hanya di sekolah loh! Kamu bisa mendapatkan ilmu pengetahuan di mana saja, terutama di dunia maya.
Kamu bisa memanfaatkan dunia maya untuk memahami data science. Seperti Cinde contohnya, memulainya dengan belajar data science di DQLab. Yuk, update dan upgrade diri kamu dengan mengikuti DQLab Tetris Program #StackYourSkill. Masa registrasi terbuka dari 13 Januari hingga 31 Januari 2022. Jadi tunggu apa lagi? Yuk registrasi sekarang!
Klik button dibawah ini ya untuk registrasi Tetris Program #StackYourSkill
Belum memiliki akun? Yuk signup sekarang di DQLab.id
Penulis : Sandi Sabar Rahman
Editor : Annissa Widya Davita